Oleh: donbull | Januari 27, 2013

Ibarat Pasir

Sederhana,
ibarat benda kamu itu pasir.Ketika aku genggam erat, akan banyak yang jatuh. Semakin erat lagi genggamanku, semakin lebih banyak lagi yang jatuh. Dan ketika aku terus keras kepala menggegammu, mungkin, diujungnya, aku kelelahan dengan tak sedikitpun pasir di tangan.

Maaf, Aku hanya mau merapatkan jemari tangan, melapangkan telapak, telungkup  ke atas. Bukan sekedar mencegah ada yang jatuh, Bukan sekedar mengilah lelah atau sekedar meleram genggam. Lebih, aku ingin tetap melantunkan sepasang doa.

Bedoa,
“Aku memohon berkah hujan dari-Mu”
“Aku memohon berkah hujan dari-Mu”

Atas ijin-Mu, ketika berkah itu datang membasahi, genggaman ini  bisa sempurna memiliki.

Berdoa, “Jika hendak angin-Mu membawa pergi, yakin, angin-Mu pun membawa ganti.”

Jakarta, Januari, Juaribu tiga belas

*dari SD, kalau disuruh bikin puisi ujung2nya pasti kaya crita prosa.
*lama ga mosting, dasar maleeees -,-
*Buat mas si Anak Desa sama Siska, sama beberapa yang lain, pesenan vektornya belum sempet dibikin, pindah lapak, pindah instansi, rubah planning. Maaf ya


Tanggapan

  1. Bener2 kayak cerita prosa. :)

  2. amin..moga doanya terkabul

    *ini beneran doa atau cuma isi puisinya aja ya

  3. semoga jadi keluarga samara :)
    dilhat dari tulisannya penuh dengan cinta nih
    #eaaaa

  4. Aaamiiin. Ikut mendoakan dech :D

  5. wah, kemana aja Mas?

  6. tapi kereen koook…
    ayo bikin lagi :D


Tinggalkan komentar

Kategori